Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro di sektor parkir masih minim. Kendati di tengah pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan akan selesai, namun Bapenda Bojonegoro hingga September 2020 terealisasi baru 12,89 persen atau Rp 92 juta dari target yang sudah ditetapkan. “Dari target yang ditetapkan oleh Pemkab Bojonegoro yakni Rp 721 juta, realisasi baru 12,89 persen atau Rp 92 juta,” kata Kabid Pajak Daerah Bapenda Bojonegoro, Fathin Hamamah, kemarin (27/9).
Lanjut Fathin menjelaskan, masih minimnya realisasi parkir tersebut dikarenakan wabah virus corona yang merebah, sekaligus karena adanya beberapa larangan agar warga untuk tetap di rumah dan beberapa tempat yang biasanya dikunjungi tutup atau melakukan pembatasan jam kunjung. “Sehingga dengan kondisi itu, penerimaan PAD parkir cukup terpengaruh, bahkan hingga per September 2020 baru terima Rp 92 juta atau baru 12,89 persen capaiannya,” tandasnya.
Penerimaan obyek parkir yang dikenakan rata-rata menyasar untuk supermarket besar, tempat hiburan, rumah makan, serta RSUD Bojonegoro. Bahkan untuk penerimaan obyek parkir yaag paling banyak didapat oleh RS Aisiyah Bojonegoro yakni sebesar Rp 14.894.173.