Dana stimulan kampung tangguh yang dijanjikan pemkot belum juga cair. Padahal, anggaran tersebut ditunggu-tunggu para pengurus. Dana itu dibutuhkan untuk melanjutkan kegiatan operasional agar program tetap berlanjut.
Apalagi Pemkot Surabaya sudah mengantongi jawaban resmi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak akhir Juli bahwa pemerintah bisa mencairkan dana stimulan untuk warga.
Pantauan Jawa Pos, banyak RW yang belum menerima pencairan dana. Salah satunya RW VI, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Ketua RW Sigit Sudaryono mengaku sangat membutuhkan anggaran itu sebagai pendamping agar program tetap jalan. ”Pasti butuh. Bagaimanapun, semua butuh dana,” kata Sigit kemarin (28/8).
Sejak program berlangsung April lalu, pihaknya selalu mandiri dalam menjalankan program. Setiap warga menyumbang secara sukarela. Itu digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan. Mulai pendirian posko, pengadaan hand sanitizer, thermo gun, sabun pencuci tangan, hingga masker. Sejauh ini, pengadaan itu menghabiskan anggaran sedikitnya Rp 10 juta. ”Semua dilakukan mandiri,” tutur Sigit.
Beruntung, beberapa kali pihaknya mendapatkan sumbangan peralatan dari sejumlah pihak. Termasuk dari kalangan pengusaha. Namun, sumbangan dari pihak ketiga, kata dia, tentu tidak bisa diandalkan secara terus-menerus. ”Jadi, kalau ditanya apakah butuh anggaran, ya pasti butuh. Kita tidak mau program ini putus, sementara pandemi masih terjadi,” ujar Sigit.
Kondisi serupa dialami sejumlah RW di Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut. Wakil Ketua RW 14 Kelurahan Kalirungkut Joko Murijantono mengatakan, sejauh ini program kampung tangguh masih mengandalkan sumbangan warga. Swadaya dilakukan untuk membeli berbagai kebutuhan. Namun menurut Joko, kondisi itu tidak bisa dilakukan secara terus-menerus. ”Intinya, kami butuh support,” katanya.
Pihaknya khawatir, minimnya support anggaran bisa berdampak pada melemahnya semangat warga untuk berperang melawan Covid-19. Padahal, persebaran virus belum terkendali.
Sementara itu, pemkot berupaya mempercepat pencairan dana kampung tangguh. Dana stimulan tersebut berfungsi untuk anggaran operasional. Mencukupi segala kebutuhan kampung tangguh.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Irvan Widyanto menyatakan, pembahasan dana kampung tangguh terus berjalan. Kini pemkot tengah melakukan kajian. ”Menelaah agar pemberian dana itu tepat sasaran,” ucapnya. Kajian tersebut melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya, akademisi serta beberapa pakar. ”Nantinya dituangkan dalam peraturan wali kota (perwali),” jelasnya.
Pria yang menjabat Plt kepala bakesbangpol itu menjelaskan, dana kampung tangguh diberikan satu kali. Nominalnya Rp 5 juta. ”Kami pastikan seluruh kampung tangguh mendapatkan dana stimulan itu,” tegasnya.
Pada bagian lain, dewan meminta pemkot segera mencairkan dana bantuan tersebut. Pasalnya, warga sudah lama menanti anggaran itu. Wakil Ketua DPRD A. Hermas Thony menjelaskan, sejak korona merebak, warga mendirikan kampung tangguh di seluruh kelurahan. Untuk mencukupi kebutuhan, warga patungan.