Harapan percepatan pembangunan lanjutan proyek ruang terbuka hijau (RTH) Tajamara suli terwujud. Hal itu karena proyek tersebut masih harus menunggu perubahan anggaran keuangan (PAK) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumenep 2018.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Sumenep Bambang Irianto, Sabtu (17/2). Menurut Bambang, dalam APBD 2018 tidak tercantum anggaran untuk proyek Tajamara.
Sebab, proses penghentian kontrak proyek tersebut berlangsung setelah APBD 2018 didok oleh DPRD. Akibatnya, sisa anggaran pembayaran tidak masuk dalam nomenklatur APBD tahun ini. ”Pembahasan APBD sudah selesai. Seandainya tidak didok, tidak perlu nunggu PAK,” kata Bambang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menuggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Rekomendasi dari BPK akan menjadi dasar untuk kelanjutan proyek Tajamara. Sebab, tanpa diaudit terlebih dahulu, Bambang khawatir akan menjadi permasalahan hukum di kemudian hari.
Untuk diketahui, proyek Tajamara digerojok Rp 4 miliar melalui APBD Sumenep 2017. Dalam proses tender, kontraktor pemenang menawar Rp 3,5 miliar. Dalam pengerjaan, diduga ada banyak kesalahan yang dilakukan rekanan. Termasuk adanya dugaan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai spesifikasi yang tertera dalam RAB.
Saat diputus kontrak, pelaksanaan proyek diperkirakan mencapai 50 persen. Karena itu, pemkab hanya membayar berdasarkan paket pekerjaan yang selesai. Dari Rp 3,5 miliar nilai tender, pemkab hanya mengeluarkan Rp 1,8 miliar.
Dengan demikian, dari total Rp 4 miliar, ada dana sekitar Rp 2,2 miliar untuk kelanjutan proyek Tajamara. Anggaran tersebut rencananya akan dimasukkan pada PAK APBD 2018. ”Dari Rp 4 miliar itu sisanya ditender ulang,” jelas Bambang.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi berharap agar pembangunan lanjutan RTH Tajamara bisa berjalan lancar. Dia meminta agar tidak ada proyek yang dikerjakan di akhir tahun. Sebab keberadaan Tajamara sangat dibutuhkan terutama dalam menunjang Visit Sumenep 2018 yang menjadi program unggulan pemkab.
Sumber: jawapos.com/radarmadura