Ratusan rumah tak layak huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan belum bisa dibedah. Anggaran yang tersendat membuat rumah-rumah tersebut belum bisa digarap.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan Hari Aprianto mengungkapkan, anggaran program bedah rumah tahun ini dialokasikan hingga Rp 26 miliar. Dana itu digunakan untuk membenahi setidaknya 1.890 unit rumah.
Besaran anggaran tersebut menyusut Rp 4 miliar imbas refocusing anggaran. Sebelumnya, pemkab menyiapkan dana hingga Rp 30 miliar. Sebanyak 2 ribu unit rumah bakal dibenahi. “Namun, karena ada refocusing anggaran, jumlah rumah yang akan kami bedah berkurang,” jelasnya.
Menurut Hari, 1.220 unit RTLH tengah dibangun. Bahkan, 570 unit di antaranya sudah diselesaikan. Sementara itu, 650 unit lainnya masih dalam proses. “Sebagian sudah diselesaikan 100 persen. Tapi, ada pula yang pengerjaannya baru rampung 50 persen,” ungkap dia.
Dari target yang akan dibenahi sebanyak 1.890 unit, tak kurang dari 670 unitnya belum digarap. Hal itu disebabkan anggaran yang belum bisa dicairkan. Meski begitu, waktu yang tersedia masih cukup panjang. Karena itu, dia yakin sisa yang belum digarap bisa diselesaikan.