Warga Surabaya Timur tidak perlu jauh-jauh mendapatkan layanan kesehatan karena Pemkot Surabaya hendak mendirikan RSUD di area itu.
Saat ini, sudah mulai dilakukan ploting anggaran Rp 150 miliar untuk pembangunan RSUD di Gunung Anyar. Pemkot Surabaya bersama DPRD saat ini membahas anggaran dalam RAPBD 2021.
“Seharusnya 2020 ini sudah mulai pembangunan tapi karena pandemi perlu refocusing anggaran. Kini kembali dianggarkan di APBD 2021,” kata Kabid Bangunan Gedung Dinas PU Cipta Karya, Iman Krestian.
Total ada penganggaran Rp 283 miliar untuk semua RSUD di Surabaya. Anggaran ini selain untuk RSUD baru di Gununganyar juga untuk peningkatan fasilitas nuklir bagi RS Bhakti Dharma Husada (BDH), yang alokasinya Rp 120 miliar.
Targetnya, rumah sakit di wilayah timur itu rampung dalam satu tahun anggaran. Pasalnya, kebutuhan rumah sakit untuk warga di wilayah timur sudah cukup mendesak. “Idealnya, harus multi years untuk pembangunan rumah sakit,” kata Iman.
Pembangunan RS Gununganyar diharapkan dapat mengurangi beban pasien di RSUD dr Soewandhi. Saat ini, rumah sakit itu menjadi satu-satunya tempat bagi masyarakat di wilayah utara.
Memang ada dua puskesmas yang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit, yakni Puskesmas Tanjungsari dan Puskesmas Tanah Kali Kedinding.
Wakil ketua DPRD Surabaya, AH Thony mengatakan, program-program yang bersifat mendasar memang harus jadi prioritas, antara lain layanan pendidikan dan kesehatan.
Namun, yang tidak kalah penting adalah program-program pemulihan ekonomi. Berdasarkan peraturan presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2020, prioritas anggaran ke depan harus merujuk dua hal.
Pertama, peningkatan layanan kesehatan dan kedua, pemulihan ekonomi.