Kunci keberhasilan pemilu ada pada data pemilih. Data ini terus bergerak dan harus senantiasa dimutakhirkan agar sesuai dengan kondisi terkini.
“Validasi data tidak mungkin dilakukan KPU atau pemerintah kabupaten sendiri. Harus ada (partisipasi) dari camat, lurah, kepala desa, RT, dan RW,” kata Bupati Hendy Siswanto, dalam acara Sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilu 2024 dan Penandatanganan Kerjasama Layanan Adminduk di Lingkup Tugas KPU, yang dihadiri 248 orang kepala desa dan lurah di Aula PB Sudirman, Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditulis Kamis (16/2/2023).
Menurut Hendy, data yang sulit diperbarui adalah data kematian. Ini dikarenakan keluarga almarhum tidak melaporkan kematian itu kepada aparat pemerintah desa setempat.
“Ada rasa sulit menyampaikan bahwa keluarga meninggal dan minta akta kematian,” katanya.
Bantuan perangkat pemerintah desa dibutuhkan untuk terus memperbarui data itu sesuai dengan kondisi terakhir. “Termasuk untuk KPU, Dinas Sosial, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, perlubantuan untuk melaporkan saudara kita yang meninggal,” kata Hendy.
Hendy bercerita, ada warga Jember yang bertengkar karena bantuan langsung tunai diberikan kepada warga yang sudah meninggal dunia.
“Dia meninggal sudah 40 hari lebih. Kata tetangganya, sudah meninggal dunia kok masih dapat. Bagaimana saya menyelesaikan ini? Data dari Kementerian (Sosial) langsung. Tidak bisa saya langsung berikan, karena nanti diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” katanya.
Bantuan itu juga tidak bisa dikembalikan begitu saja, karena harus ada akta kematian. “Membuat akta kematian adalah berdasar laporan dari kepala desa atau lurah kepada Dispendukcapil. Baru bisa diubah,” kata Hendy.
Belajar dari pengalaman ini, Hendy meminta jajaran Pemerintah Kabupaten Jember dan kepala desa untuk bekerja sama dan bersinergi membantu Komisi Pemilihan Umum.
“Sinergi antara KPU, organisasi perangkat daerah, camat, lurah, kepala desa, rukun tetangga, dan rukun warga untuk memverifikasi ulang data sampai menjelang pencoblosan,” katanya.
Hendy berharap data yang diperoleh KPU Jember juga bisa digunakan untuk mengoreksi data Dinas Sosial dan Dispendukcapil. “Saya minta bantuan kepada para kepala desa. Saya minta tolong, saya tidak sanggup jika tidak ditolong Anda,” kata Hendy kepada para kepala desa dan lurah.
‘Mari kita membantu pendataan ulang. Laporkan kematian di tempat Anda, laporkan warga yang belum tersentuh pantarlih. Kalau ini terus kita lakukan bersama-sama dengan semangat terbaik, (kesuksesan pemilu) bisa tercapai tahun depan,” kata Hendy.
Sumber: BeritaJatim