Pengelolaan Keuangan RSUD Kota Probolinggo Diserahkan ke Bank Jatim

1261

RSUD dr Moh Saleh menyerahkan pengelolaan keuangan rumah sakit pelat merah itu ke Bank Jatim.

“Kerjasama ini semoga saling menguntungkan. Saling mendukung. Kami bisa mendukung RSUD dr Mohamad Saleh dan kami siap men-support,” hal ini diungkapkan Pimpinan Bank Jatim Probolinggo Sukirno, saat teken MoU (memorandum of understanding) dengan Plt Direktur RSUD, drg Rubiyati, di Bawangan Bromo, Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Bank Jatim Probolinggo menyambut dengan baik kembalinya RSUD yang mempercayakan pengelolaan pendapatan di tempatnya. Setelah sebelumnya rumah sakit berpelat merah ini menjalin kerjasama dengan bank BUMD lainnya.

Plt Direktur RSUD, drg Rubiyati, Minggu (27/1) mengatakan, kerja sama dengan Bank Jatim terkait pengelolaan pendapatan dari RSUD, belanja pegawai, hingga belanja barang dan jasa. Per tahun 2019 ini, semua pendapatan akan melalui Bank Jatim.

Dijelaskan olehnya, dengan bank sebelumnya ada kendala pada setoran pendapatan harian yang mengharuskan pegawai RSUD harus membawa uang dalam jumlah banyak ke tempat bank yang dimaksud. Nah, dengan Bank Jatim cukup menyetor ke payment point yang ada di lingkungan RSUD yang terletak di Jalan Panjaitan tersebut.

“Kasihan kalau harus bawa uang banyak ke bank. Sekarang kan tidak. Ke depan, transaksi penarikan tidak harus lama, karena terkadang kami menarik yang mendadak untuk pembayaran pihak ketiga. Kami berharap Bank Jatim lebih cepat,” kata Rubiyati.

Nantinya, transaksi non tunai juga diberlakukan di RSUD, pasien cukup membayar menggunakan kartu melalui mesin EDC (electronic data capture). Selain itu, proses gaji dan hak pegawai RSUD juga tidak akan menunggu keesokan harinya. Tetapi, bisa cair di hari yang sama karena tak perlu proses kliring. “Mempercepat proses transaksi dan memudahkan karyawan,” imbuhnya.

Wali Kota Probolinggo Rukmini yang menyaksikan MoU menuturkan dengan kesepakatan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi RSUD dr Mohamad Saleh dan Bank Jatim. “Bank Jatim harus lebih baik membantu Pemkot. GNNT (gerakan nasional non tunai) harus jalan. Karena itu (non tunai), sangat aman dalam melakukan pelaporan yang diperiksa oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” tambah Walikota Rukmini.

[Selengkapnya …]