Perbaiki Jalan 1000 KM, Bupati Jember Ancam Tak Bayar Kontraktor yang Aspalnya Jelek

599

Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto mengancam tidak akan membayar kontraktor perbaikan jalan, yang menggunakan aspal dengan kualitas jelek dan pengerjaannya asal-asalan.

Hal tersebut disampaikan Hendy Siswanto saat menjadi pembicara program talkshow Sapa Jember di KompasTV Jember, pada Kamis (04/11/2021).

“Saya sampaikan ke Kepala Dinas Bina Marga (PU BMSDA), sampaikan ke seluruh teman-teman kontraktor, apabila nanti pekerjaannya sampai tidak baik dan tidak sesuai dengan kualitas yang ada, saya perintahkan mereka untuk tidak dibayar,” tegas Hendy Siswanto.

Jika tetap atau terlanjur dibayar, maka akan dilakukan audit terhadap pengerjaan perbaikan jalan dan aspal yang digunakan. Audit akan dilakukan oleh pihak Inspektorat Pemkab Jember dan juga BPK.

“Jika dari hasil audit (inspektorat dan BPK) ditemukan kualitas aspal tidak bagus dan ada keteledoran (kesalahan pengerjaan), maka kontraktor diminta untuk mengembalikan uang,” lanjut Hendy Siswanto.

Hal itu disampaikan agar kontraktor yang mengerjakan perbaikan 1000 kilometer jalan bekerja sesuai dokumen kontrak kerja yang telah disepakati. Hendy Berharap jangan sampai kesalahan pengaspalan, yang terjadi di Desa Karang Kedawung Kecamatan Mumbulsari, terulang lagi.

Bupati Hendy mengaku telah menyiapkan pengawas dari Dinas Bina Marga dan juga pengamat yang tersebar di sejumlah titik. Mereka membantu pemerintah untuk mengawasi dan mengecek kualitas aspal yang digunakan oleh mitra kontraktor.

Pengawas dan pengamat akan mengecek dan melakukan uji coba dengan menggunakan peralatan khusus sebelum berita acara pertama dan kedua diberikan oleh mitra kontraktor. Jika dalam pengecekan ada ketidaksesuaian, maka mitra kontraktor wajib memperbaiki kembali.

Selain itu kontraktor wajib memberikan masa pemeliharaan jalan yang telah diperbaiki. “Masa pemeliharaan jalan itu selama 6 bulan sampai 1 tahun. Seandainya ada kualitas (aspal jalan) yang tidak bagus, mereka (kontraktor) wajib memperbaiki kembali,” tegas Hendy Siswanto.

Hendy Siswanto juga mengingatkan kepada para kontraktor perbaikan jalan agar bersungguh-sungguh, karena meski luput dari pemeriksaan pengawas, hasil pekerjaan mereka tidak akan luput dari seleksi alam.

“Pengerjaan perbaikan jalan pasti akan terkoreksi, kalau kita (pengawas) tidak bisa mengkoreksi, maka yang akan mengoreksi alam. Kalau gedung itu akan retak dalam 7 bulan, tapi kalau aspal itu tidak usah lama-lama, satu bulan pasti sudah rusak,” terang Hendy Siswanto.

Hendy, yang merupakan lulusan mahasiswa teknik sipil, akan terlibat langsung mengawasi perbaikan jalan. Dirinya mengaku memiliki kemampuan untuk melihat kualitas aspal yang tidak baik dan pengerjaan pengaspalan yang asal-asalan.

Sumber: kompas.tv